Kunjungan Lapang Mendorong Percepatan Antisipasi Darurat Pangan di Kalimantan Selatan
(Barito Kuala, 8 Juni 2024) - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong percepatan antisipasi darurat pangan melalui kunjungan lapang yang dilaksanakan di Kabupaten Barito Kuala (Batola). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya strategis Kementan untuk mempercepat penambahan areal tanam baru dan mengoptimalkan lahan rawa di sentra produksi padi.
Beberapa dukungan berupa saprodi dan alat mesin pertanian dari Kementan telah tiba di Kalimantan Selatan serta berbagai kabupaten/kota lainnya. Kini, diperlukan tindak lanjut berupa pemanfaatan alat dan bahan tersebut di tingkat petani untuk mengoptimalkan hasil pertanian.
Lahan pertanian pangan di Kabupaten Batola didominasi oleh lahan pasang surut, yang memerlukan pengelolaan lahan dan tata air yang spesifik sesuai dengan kondisi agroekosistem setempat. Kunjungan lapang ini dilakukan di Kecamatan Mandastana, Kecamatan Belawan, dan Kecamatan Rantau Badauh, Kabupaten Barito Kuala.
Dalam kunjungan ini hadir berbagai pejabat Kementan dan instansi terkait, termasuk Tenaga Ahli Menteri Bidang Standarisasi Program Strategis Kementan Dr. Abd. Haris Bahrun, Kepala Pusat Penyuluhan Dr. Bustanul A. Caya, perwakilan Dinas Pertanian Provinsi Kalsel, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Ketahanan Pangan Kabupaten Batola, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian Binuang, Kepala BSIP Rawa, Kepala BSIP Kalsel, dan Kepala SMK-PP Banjarbaru.
Arahan dalam kunjungan ini mencakup percepatan tanam pada bulan Juli, percepatan penggunaan pompanisasi, optimasi lahan rawa, serta percepatan penggunaan alat dan mesin pertanian lainnya. Ditekankan pula perlunya normalisasi saluran dan perbaikan pintu air di beberapa titik lokasi untuk mendukung tata air yang baik sehingga tanaman padi dapat berkembang dengan optimal.
Pengelolaan lahan surjan juga perlu dilakukan dengan sistem yang sesuai dengan tipologi lahan atau agroekosistem setempat. Persiapan dari mulai perbenihan, pengelolaan lahan dan tata air, pemupukan berimbang, pengendalian hama penyakit, mekanisasi, penanganan panen/pasca panen, kesesuaian preferensi konsumsi masyarakat, akses pasar, hingga penerapan pertanian presisi harus dilakukan dengan baik.
Dengan percepatan tanam yang disertai panen, diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman, mengantisipasi perubahan iklim, serta menerapkan pertanian berkelanjutan. Target-target yang ditentukan diharapkan dapat tercapai dengan sebaik-baiknya untuk menjamin ketahanan pangan nasional.